Metode dan Arah Rekaman Data

Metode survey berdasarkan arah pengambilan data.Ada dua metode survey, yaitu :
a. Forward method
Dimana pembaca alat (shooter) dan pencatat pada stasion pertama seorang lagi sabagai target pada stasiun kedua. Setelah pembacaan selesai pembaca dan pencatat berpindah ke stasiun

Gambar Sket Survai Forward Methode

Perpindahan stasiun antara target dan pembaca harus menempati tempat yang sama.

B.Leapfrog Methode.
Disebut Leap frog methode karena metode arah pengambilan datanya seperti lompat katak. Untuk metode ini menggunakan lembar kerja (work sheet) lapangan yang berbeda dengan forward methode.


Gambar Sket Survai Leap Frog Methode

Arah survai berdasar arah pengumpulan data:

1. Top to Bottom
Pengumpulan data dimulai dari entrance menuju ujung lorong/dasar dari gua atau sampai stasiun terakhir.

2. Bottom to Top
Pengumpulan data dari ujung lorong/ dasar gua menuju entrance. Jadi merupakan kebalikan dari sistem di atas.

PENENTUAN STASIUN
Dasar pertimbangan yang dapat digunakan untuk menentukan suatu stasiun survey:

  1. Perubahan arah
  2. Perubahan ekstrim bentuk lorong (3 dimensi): belokan, turunan, atap turun, perubahan lebar dinding
  3. Batas pengukuran (30 m)
  4. Perubahan elevasi ekstrim (pitch, climb)
  5. Temuan-temuan penting : biota, ornamen khusus, litologi,dan sebagainya.
  6. Pengukuran dan pembacaan pada stasiun belokan

(Gambar dari Buku Surveying Cave, BryanEllis)
    • Skets perjalanan. Yaitu skets dan penggambaran arah lorong disesuaikan dengan arah kompas, dengan metode diagram polar.
    • Rekaman situasi gua yang tidak dapat atau sulit dimasukkan dalam work sheet tabel.
    • Ditambah dengan keterangan dan jarak terhadap stasiun terdekat.
    • Temuan-temuan yang penting : biota, ornamen, litologi, dan lain-lain
    • Simbol-simbol
    • Jika tidak ada lembar khusus, nomor slide pengambilan foto dapat ditulis di sini.
  1. TIM SURVEY

    Idealnya dalam satu tim survey/ pemetaan gua terdiri dari 4 orang, dengan pembagian tugas sebagai berikut:

    1. Orang pertama :Sebagai pembaca alat-alat ukur, membawa clinometer, kompas, dan meteran.

    2. Orang kedua : Sebagai pencatat data pengukuran, diskriptor, cross section (irisan lorong), dan skets perjalanan.

    3. Orang ketiga : Sebagai target pengukuran, membawa ujung meteran. tinggi badan orang pertama dan ketiga ini harus sama, tujuannya mengurangi kesalahan dalam pengukuran sudut elevasi kemiringan lantai).

    4. Orang ke empat : sebagai leader, penentu titik stasiun maupun sebagai pemasang lintasan pada penelusuran gua vertikal

    Jika harus dilakukan oleh dua orang (leap frog method):

    1. Orang pertama : Pembaca alat ukur (kompas, clinometer, pita ukur), penentu stasiun.

    2. Orang ke dua : Pencatat pengukuran, diskriptor, skets, target, penentu stasiun.

    Untuk menjadi diskriptor, pekerjaan ini cukup sulit, karena pertanggungjawaban detail dan rekaman data terletak pada pekerjaan anggota tim ini. Kesalahan dalam pembacaan kompas atau clinometer, terkadang bisa dikoreksi langsung oleh diskriptor yang berpengalaman. Efisiensi waktu juga tergantung kepada diskriptor. Diusahakan orang yang diserahi tugas sebagai diskriptor, mampu merekam dan menuangkan situasi gua yang disurvey dalam work sheet dengan jelas dan lengkap, sehingga tidak menyulitkan pada waktu pengolahan data dan penggambaran peta.

    Dalam survey gua, yang berfungsi sebagai stasiun adalah orang yang bertugas membaca alat ukur dan orang sebagai target. Untuk itu kedua orang ini harus memilik tinggi badan yang sama atau mendekati. Karena perbedaan tinggi tubuh akan berpengaruh pada pembacaan clinometer.

    Rekaman Data

    Data
    Kolom
    1. Jarak Jarak yang diukur adalah :
    Antar stasiun Tape
    Dinding kiri dan kanan dari stasiun Wall (Left, Right)
    Lantai terhadap atap Passage (Heigth)
    Tinggi stasiun Stasiun Height
    Detail situasi Work sheet skets Worksheet skets
    2. Sudut
    Besar sudut arah lorong terhadap Utara Kompas
    Besar sudut kemiringan lorong antar stasiun Clino
    4. Cross Section (Penampang melintang lorong) Detail penampang melintang lorong dan ukuran Skets dan Catatan
    Skets perjalanan survey dan diskripsi situasi lorong Work sheet skets

    Work sheet sket yang kosong atau yang dilengkapi grid diisi dengan:

Posted in All About Caving, Survey dan Pemetaan Gua | Leave a Comment »

Data Yang Direkam

Posted by Ardy Prasetyo on March 29, 2008

Data-data lapangan yang diukur dan direkam (dicatata).

DATA YANG DIREKAM

Data yang direkam di lapangan, diisi pada kolom lembar kerja (work sheet) lapangan.

Data Kolom
1. Jarak

Jarak yang diukur adalah :


  • Dinding kiri dan kanan dari stasiun
  • Lantai terhadap atap
  • Tinggi Stasiun
  • Wall (Left, Right)
  • Height
  • Station Height
. Sudut

Sudut yang diukur adalah:


  • Sudut azimuth arah lorong
  • Sudut kemiringan lantai
  • Kompas
  • Clino
3. Cross Section
(Penampang melintang lorong)

Detail
penampang melintang lorong dan
ukuran

Skets
dan Catatan


worksheet lapangan

Lembar Kerja Rekaman Data Untuk Forward Methode



Lembar Kerja Rekaman Data Untuk Leap Frog Methode


Work sheet sket yang kosong atau yang dilengkapi grid diisi dengan:

  • Skets perjalanan. Yaitu skets dan penggambaran arah lorong disesuaikan dengan arah kompas, dengan metode diagram polar.
  • Rekaman situasi gua yang tidak dapat atau sulit dimasukkan dalam work sheet tabel. Ditambah dengan keterangan dan jarak terhadap stasiun terdekat.
  • Temuan-temuan yang penting : biota, ornamen, litologi, dan lain-lain
  • Simbol-simbol
  • Jika tidak ada lembar khusus, nomor slide pengambilan foto dapat ditulis di sini.


Lembar Kerja Untuk Merekam Sket dan Catatan

Category:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar